MEKANISME GEMPA BUMI
PEMBAHASAN
A. Gempa
bumi
Ayat yang berhubungan dengan gempa bumi
Artinya : “Apabila bumi
digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi
(menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada
hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)
Bumi
itu dinamis, tidak statis, didalam perut bumi inti bumi cair “liquid outer
core” yang sangat panas terus berputar mengelilingi inti bumi padat “solid
inner core” yang dipercaya merupakan metal. Pengaruhnya terhadap magnet
bumi membuat bumi mempunyai 2 kutub magnet bumi Dibawah
lithosphere adalah asthenosphere dimana terdapat dapur magma yang sangat panas
dan dinamis berputar dengan siklusnya sendiri. Ini mendorong lithosphere
dimana terdapat plate diatasnya untuk bergerak dan “SELALU
BERGERAK”. Gerakan awalnya sendiri (kita anggap awal karena
merupakan sumber dorongan) dari tempat naiknya magma yang mendorong lapisan
diatasnya untuk bergerak (magma yang keluar nanti setelah dingin dan membeku
ikut membetuk lapisan itu sendiri). Daerah itu disebut Divergent margin
(atau biasa dikenal dengan spreading center) bisa juga disebut daerah
bukaan. Karena lempeng-lempeng bergerak, maka ada yang saling bertumbukan
atau bertabrakan yang disebut Convergent Margin. Convergent margin
sendiri ada dua jenis, yaitu subduction (dimana terjadi penunjaman) dan
collision (terjadi pengangkatan seperti Himalaya).
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
gempa, Gempa bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada
permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat
gempa. Energi yang dilepaskan tersebut merambat melalui tanah dalam bentuk
gelombang getaran. Gelombang getaran yang sampai ke permukaan bumi disebut
gempa bumi.
A. Mekanisme
gempa
Banyak teori yang telah dikemukan
mengenai penyebab terjadinya gempa bumi. Menurut pendapat para ahli,
sebab-sebab terjadinya gempa adalah sebagai berikut:
1. Runtuhnya gua-gua besar yang berada di bawah permukaan tanah.
Namun, kenyataannya keruntuhan yng menyebabkan terjadinya gempa bumi tidak
pernah terjadi.
2. Tabrakan meteor pada permukaan bumi. Bumi merupakan salah satu
planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam tata surya kita terdapat ribuan
meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit bumi. Sewaktu-waktu
meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang sampai ke permukaan
bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika massa meteor
cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang sekali
terjadi. Kejadian ini sangat jarang terjadi dan pengaruhnya juga tidak terlalu besar.
3. Letusan gunung berapi. Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Gempa bumi
jenis ini disebut gempa vulkanik dan jarang terjadi bila dibandingkan dengan
gempa tektonik. Ketika gunung berapi meletus maka getaran dan goncangan
letusannya bisa terasa sampai dengan sejauh 20 mil.
4. Kegiatan tektonik. Semua gempa bumi yang memiliki efek yang cukup
besar berasal dari kegiatan tektonik. Gaya-gaya tektonik biasa disebabkan oleh
proses pembentukan gunung, pembentukan patahan, gerakan-gerakan patahan lempeng
bumi, dan tarikan atau tekanan bagian-bagian benua yang besar. Gempa ini
merupakan gempa yang umumnya berkekuatan lebih dari 5 skala Richter.
Dari
berbagai teori yang telah dikemukan, maka teori lempeng tektonik inilah yang
dianggap paling tepat. Teori ini menyatakan bahwa bumi diselimuti oleh beberapa
lempeng kaku keras (lapisan litosfer) yang berada di atas lapisan yang lebih
lunak dari litosfer dan lempemg-lempeng tersebut terus bergerak dengan kecepatan
8 km per tahun sampai 12 km per tahun. Pergerakan lempengan-lempengan tektonik
ini menyebabkan terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan.
Gempa tektonik kemudian terjadi karena adanya pelepasan energi yang telah lama
tertimbun tersebut. Daerah yang paling rawan gempa umumnya berada pada
pertemuan lempenglempeng tersebut. Pertemuan dua buah lempeng tektonik akan
menyebabkan pergeseran relatif pada batas lempeng tersebut.
Secara
sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena adanya
patahan (disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para
geologist). Apa yang patah?, yang patah adalah batuan, batuan yang
berlapis-lapis yang menyusun permukaan bumi. mungkin batuan memang bisa
berlapis dan bisa patah, bahkan sebelum patah dia terbengkokkan (folding)
dulu.
Secara
umum ada tiga jenis patahan atau sesar, menurut mekanismenya, sesar naik
(thrust fault atau reverse fault), sesar mendatar atau sesar geser (strike
slip), dan sesar normal (normal fault). secara umum bisa dikatakan gempa
terjadi ketika batuan patah, baik itu patah dan naik, patah dan bergeser,
maupun patah dan turun. Patahan terjadi dikarenakan batuan
mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus menerus. Apabila
elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah untuk melepaskan energi
dari tekanan dan tarikan tersebut. Disaat menerima tekanan batuan akan
terbengkokkan, dan setelah melepaskan tekanannya batuan akan kembali ke
bentuknya semula, ini dikenal dengan “ElasticRebound Theory”.
Hal ini menjelaskan mengapa pada jalur subduction zone merupakan
jalur gempa, atau merupakan tempat dimana pusat gempa terjadi. Subduction
zone merupakan zona dimana bertemunya dua lempeng, maka disitulah tempat yang
mengalami tekanan secara terus menerus selama jutaan tahun yang lalu sampai
sekarang. Pada saat energi tekanan semakin besar dan elastisitas
batuannya sudah jenuh maka dia akan patah untuk melepaskan energi tekanan
tersebut, Jadi gempa terjadi “bukan” karena tumbukan dua lempeng seperti 2
mobil yang saling bertabrakan yang asalnya saling jauh kemudian secara
tiba-tiba saling bertabrakan sehingga terjadi crash, memang untuk subduction
zone gempa terjadi karena interaksi antara dua lempeng yang saling menekan
sehingga terakumulasi energi yang cukup besar, gempanya sendiri terjadi karena
kondisi batuan pada lempeng (crust) maupun/ataupun pada lithosphere patah untuk
melepaskan energi tekanan yang sudah tertumpuk disana selama kurun waktu
tertentu.
(Gambar 1.1: patahan
gempa)
Pusat terjadinya gempa tektonik
disebut dengan hypocenter/ focus sedangkan titik dipermukaan tanah diatas
hyposenter disebut episenter. Focal depth dan focal distance adalah kedalaman
hyposenter dari permukaan tanah dan jaraknya terhadap titik acuan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2010. Mekanisme Gempa.
(21 Juni 2016)
Dewa.2009. Proses Tejadinya Gempa.
(21 Juni 2016)
Siana.2015. Gempa Bumi.
(21 Juni 2016)