PENGANTAR GEOFISIKA
PEMBAHASAN
A. Geofisika
Ayat
yang berhubungan dengan geofisika
Q.S. Ali-Imran : 190
ٱلْأَلْبَٰبِ لِّأُو۟لِى
لَءَايَٰتٍ وَٱلنَّهَارِ ٱلَّيْلِ وَٱخْتِلَٰفِ وَٱلْأَرْضِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ خَلْقِ فِى
إِنَّ
Artinya: “Sesungguhnya dalam pencIptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang dan terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal”.
Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan
bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter
fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan
bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal
maupun horisontal.
Objek yang dikaji dalam geofisika meliputi : Seismologi (mempelajari
gempa bumi dan fenomena fisika yang berhubungan dengannya), Geomagnetik (mempelajari
medan magnet bumi, termasuk paleomagnetisme), Geoelektrisitas (mempelajari sifat-sifat kelistrikan
bumi) & Elektromagnetisme, Geodinamika (mempelajari
dinamika pergerakan lempeng bumi). Geofisika dapat diterapkan dalam berbagai
bidang diantaranya bidang kehutanan, bidang pengunaan lahan, bidang pembuatan
peta, bidang meteorologi, bidang oseanografi, bidang hidrologi, dan sebagainya.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai geofisika secara umum yang meliputi :
defenisi, objek, permasalahan, cakupan, tujuan dan manfaat geofisika.
Sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan alat (tools) dari
berbagai bidang ilmu lain yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan bumi, ilmu Geofisika saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan
penerapan dan pengembangannya dalam rangka lebih mengoptimalkan pengelolaan
sumberdaya alam yang terkandung di dalam bumi baik berupa sumberdaya mineral dan
batubara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu Bara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Ilmu Geofisika juga sangat dibutuhkan untuk mengatatasi krisis
energi yang mulai terjadi pada satu dasawarsa terakhir melalui survai-survai
geofisika untuk menemukan sumber energi baik alternatif yang bersifat renewable
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang energy
dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Geothermal. Tantangan-tantangan
lain yang juga membutuhkan Ilmu Geofisika sebagai tools-nya adalah tentang
bidang-bidang air tanah (ground water), mitigasi bencana (gunungapi,
longsor, gempa, tsunami, dll.), geologi struktur, maupun geoteknik sebagai tools
pengambil keputusan konstruksi bangunan dan integrasi bidang-bidang lain
yang terkait.
Geofisika berasal dari kata geo yang artinya bumi, dan fisika. Jadi, Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika yang didalamnya juga termasuk meteorology, elektrisitas atmosfer dan fisika ionosfer. Penelitain
geofisika untuk mengetahui kondisi dibawah permukaan bumi melibatkan pengukuran
diatas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan
didalam bumi. Geofisika
(Geophysics) merupakan suatu cabang ilmu kebumian yang mempelajari bumi dari
sifat-sifat, prinsip-prinsip fisikanya. Sebagaimana seorang geofisika disebut
geofisikawan (geophysicis).
Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi dibawah
permukaan bumi baik itu secara vertical maupun horizontal dalam skala yang
berbeda metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan
struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral pertambangan
termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan
pondasi bangunan).
Dalam geofisika, kegiatan pengukuran lapangan selalu dilakukan
berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan. Kemudian, hasil pengukuran dicatat
dan disajikan dalam bentuk tabel angkaangka pengukuran. Hasil pengukuran
tersebut sudah barang tentu sangat tergantung pada
kondisi dan sifat fisis batuan bawah permukaan. Tabel angka-angka itu selanjutnya disebut data observasi atau juga biasa disebut data lapangan .
Kita berharap data eksperimen dapat memberi informasi sebanyak-banyaknya, tidak sekedar mengenai sifat fisis batuan saja, melainkan juga kondisi geometri batuan bawah permukaan dan posisi kedalaman batuan tersebut. Informasi itu hanya bisa kita dapat bila kita mengetahui hubungan antara sifat fisis batuan tersebut dan data observasinya. Penghubung dari keduanya hampir selalu berupa persamaan matematika atau kita menyebutnya sebagai model matematika.
kondisi dan sifat fisis batuan bawah permukaan. Tabel angka-angka itu selanjutnya disebut data observasi atau juga biasa disebut data lapangan .
Kita berharap data eksperimen dapat memberi informasi sebanyak-banyaknya, tidak sekedar mengenai sifat fisis batuan saja, melainkan juga kondisi geometri batuan bawah permukaan dan posisi kedalaman batuan tersebut. Informasi itu hanya bisa kita dapat bila kita mengetahui hubungan antara sifat fisis batuan tersebut dan data observasinya. Penghubung dari keduanya hampir selalu berupa persamaan matematika atau kita menyebutnya sebagai model matematika.
B.
Objek Kajian Geofisika
1) Seismologi (mempelajari
gempa bumi dan fenomena fisika yang berhubungan dengannya)
2) Geomagnetik (mempelajari
medan magnet bumi, termasuk paleomagnetisme)
3) Geoelektrisitas (mempelajari
sifat-sifat kelistrikan bumi) & Elektromagnetisme
4) Geodinamika (mempelajari
dinamika pergerakan lempeng bumi)
5) Gravitasi (juga bagian dari Geodesi, mempelajari medan gravitasi dan
interpretasinya)
6) Fisika Gunung Api
7) Metode Analisa – Komputasi Data
Geofisika
8) Instrumentasi Geofisika
C.
Tujuan mempelajari
geofisika
Penelitian geofisika untuk
mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang berbeda, metode
geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi,
secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak
bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi
bangunan dll). Di Indonesia, ilmu ini dipelajari
hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke
dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan
dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam
bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi
suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorology (udara), geofisika bumi padat dan
oseanografi (laut). Beberapa contoh kajian dari
geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu
tentang gunung api (Gunung Berapi) atau
volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng
di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.
No comments:
Post a Comment