Friday, June 24, 2016

PENGANTAR GEOFISIKA



PEMBAHASAN
A.    Geofisika
Ayat yang berhubungan dengan geofisika
Q.S. Ali-Imran : 190
ٱلْأَلْبَٰبِ لِّأُو۟لِى لَءَايَٰتٍ وَٱلنَّهَارِ ٱلَّيْلِ وَٱخْتِلَٰفِ وَٱلْأَرْضِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ خَلْقِ فِى إِنَّ
Artinya: “Sesungguhnya dalam pencIptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang dan terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”.

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Objek yang dikaji dalam geofisika meliputi : Seismologi (mempelajari gempa bumi dan fenomena fisika yang berhubungan dengannya), Geomagnetik (mempelajari medan magnet bumi, termasuk paleomagnetisme), Geoelektrisitas (mempelajari sifat-sifat kelistrikan bumi) & Elektromagnetisme, Geodinamika (mempelajari dinamika pergerakan lempeng bumi). Geofisika dapat diterapkan dalam berbagai bidang diantaranya bidang kehutanan, bidang pengunaan lahan, bidang pembuatan peta, bidang meteorologi, bidang oseanografi, bidang hidrologi, dan sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai geofisika secara umum yang meliputi : defenisi, objek, permasalahan, cakupan, tujuan dan manfaat geofisika.
Sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan alat (tools) dari berbagai bidang ilmu lain yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan bumi, ilmu Geofisika saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan penerapan dan pengembangannya dalam rangka lebih mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam yang terkandung di dalam bumi baik berupa sumberdaya mineral dan batubara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Ilmu Geofisika juga sangat dibutuhkan untuk mengatatasi krisis energi yang mulai terjadi pada satu dasawarsa terakhir melalui survai-survai geofisika untuk menemukan sumber energi baik alternatif yang bersifat renewable sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang energy dan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Geothermal. Tantangan-tantangan lain yang juga membutuhkan Ilmu Geofisika sebagai tools-nya adalah tentang bidang-bidang air tanah (ground water), mitigasi bencana (gunungapi, longsor, gempa, tsunami, dll.), geologi struktur, maupun geoteknik sebagai tools pengambil keputusan konstruksi bangunan dan integrasi bidang-bidang lain yang terkait.
Geofisika berasal dari kata geo yang artinya bumi, dan fisika. Jadi, Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika yang didalamnya juga termasuk meteorology, elektrisitas atmosfer dan fisika ionosfer. Penelitain geofisika untuk mengetahui kondisi dibawah permukaan bumi melibatkan pengukuran diatas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan didalam bumi. Geofisika (Geophysics) merupakan suatu cabang ilmu kebumian yang mempelajari bumi dari sifat-sifat, prinsip-prinsip fisikanya. Sebagaimana seorang geofisika disebut geofisikawan (geophysicis). Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi dibawah permukaan bumi baik itu secara vertical maupun horizontal dalam skala yang berbeda metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan).
Dalam geofisika, kegiatan pengukuran lapangan selalu dilakukan berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan. Kemudian, hasil pengukuran dicatat dan disajikan dalam bentuk tabel angkaangka pengukuran. Hasil pengukuran tersebut sudah barang tentu sangat tergantung pada
kondisi dan sifat fisis batuan bawah permukaan. Tabel angka-angka itu selanjutnya disebut data observasi atau juga biasa disebut data lapangan .
Kita berharap data eksperimen dapat memberi informasi sebanyak-banyaknya, tidak sekedar mengenai sifat fisis batuan saja, melainkan juga kondisi geometri batuan bawah permukaan dan posisi kedalaman batuan tersebut. Informasi itu hanya bisa kita dapat bila kita mengetahui hubungan antara sifat fisis batuan tersebut dan data observasinya. Penghubung dari keduanya hampir selalu berupa persamaan matematika atau kita menyebutnya sebagai model matematika.
B.     Objek Kajian Geofisika
1)      Seismologi (mempelajari gempa bumi dan fenomena fisika yang berhubungan dengannya)
2)      Geomagnetik (mempelajari medan magnet bumi, termasuk paleomagnetisme)
3)      Geoelektrisitas (mempelajari sifat-sifat kelistrikan bumi) & Elektromagnetisme
4)      Geodinamika (mempelajari dinamika pergerakan lempeng bumi)
5)      Gravitasi (juga bagian dari Geodesi, mempelajari medan gravitasi dan interpretasinya)
6)      Fisika Gunung Api
7)      Metode Analisa – Komputasi Data Geofisika
8)      Instrumentasi Geofisika

C.    Tujuan mempelajari geofisika
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll). Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada. Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorology (udara), geofisika bumi padat dan oseanografi (laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunung api (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

DAFTAR PUSTAKA

Supryanto, 2007. Analisis Geofisika. Jakarta: UI

Tjasyono,dkk. 2005. Pengantar Ilmu kebumian. Bandung : ITB







No comments:

Post a Comment