METODE SEISMIK
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Seismik
Gelombang seismik merupakan gelombang
yang merambat melalui bumi. Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat
elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat ditimbulkan dengan dua metode yaitu
metode aktif dan metode pasif. Metode aktif adalah metode penimbulan gelombang
seismik secara aktif atau disengaja menggunakan gangguan yang dibuat oleh
manusia, biasanya digunakan untuk eksplorasi. Metode pasif adalah gangguan yang
muncul terjadi secara alamiah, contohnya gempa. Gelombang seismik termasuk
dalam gelombang elastik karena medium yang dilalui yaitu bumi bersifat elastik.
Oleh karena itu sifat penjalaran gelombang seismik bergantung pada elastisitas
batuan yang dilewatinya
Gelombang seismik berasal dari sumber
seismik merambat dengan kecepatan V1 menuju bidang batas, kemudian
gelombang dibiaskan dengan sudut datang kritis sepanjang interface dengan
kecepatan V2. Dengan menggunakan prinsip Huygens pada interface,
gelombang ini kembali ke permukaan sehingga dapat diterima oleh penerima yang
ada di permukaan
Metode seismik merupakan salah satu
metode yang sangat penting dan
banyak dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode seismik
mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur geologi di bawah permukaan bumi. Dalam menentukan struktur geologi, metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refrected seismic) dan seismik refleksi (reflected seismic). Seismik refraksi efektif digunakan untuk penentuan struktur geologi yang dangkal sedang seismik refleksi untuk struktur geologi yang dalam (tidak dibahas dalam makalah ini).
banyak dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode seismik
mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur geologi di bawah permukaan bumi. Dalam menentukan struktur geologi, metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refrected seismic) dan seismik refleksi (reflected seismic). Seismik refraksi efektif digunakan untuk penentuan struktur geologi yang dangkal sedang seismik refleksi untuk struktur geologi yang dalam (tidak dibahas dalam makalah ini).
Dasar teknik seismik dapat digambarkan
sebagai berikut. Suatu sumber gelombang dibangkitkan di permukaan bumi. Karena
material bumi bersifat elastic maka gelombang seismik yang terjadi akan
dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai arah. Pada bidang batas antar lapisan,
gelombang ini sebagian dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan
ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi gelombang tersebut diterima oleh
serangkaian detektor (geophone) yang umumnya disusun membentuk garis lurus
dengan sumber ledakan (profil line), kemudian dicatat/direkam oleh suatu
alat seismogram. Dengan mengetahui waktu tempuh gelombang dan jarak antar
geophone dan sumber ledakan, struktur lapisan geologi di bawah permukaan bumi
dapat diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya. Metode seismik dikategorikan ke dalam dua
bagian yang besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refrected seismic)
dan seismik refleksi (reflected seismic). Seismik refraksi efektif
digunakan untuk penentuan struktur geologi yang dangkal sedang seismik refleksi
untuk struktur geologi yang dalam
B. Metode
Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi merupakan salah
satu metode geofisika yang menggunakan perambatan gelombang elastik yang
dihasilkan oleh suatu sumber pada permukaan kemudian berpropagasi ke bawah
permukaan dan sebagian energinya direfleksikan dan direkam oleh penerima di
permukaan. Gelombang elastik terdiri dari dua macam gelombang, yaitu gelombang body
yang terdiri dari gelombang P dan gelombang S, dan gelombang permukaan,
yaitu gelombang Love dan gelombang Rayleigh. Pada metode seismik
refleksi, jenis gelombang yang digunakan yaitu gelombang body terutama
pada gelombang P atau gelombang kompresi. Gelombang kompresi ini atau disebut
dengan gelombang suara, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya searah
dengan arah rambatnya dan kecepatannya lebih besar dari gelombang S yang arah
gerak partikelnya tegak lurus dengan arah rambatnya.
C. Metode Seismik Refraksi
Menurut Rucker (2006), “seismic
refraction is an effective tool for horizontal, lateral characterization as
well as vertical characterization.” Seismik
refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk
menjalar pada batuan dari posisi sumber seismik menuju penerima pada berbagai
jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah sinyal pertama
(firstbreak) diabaikan, karena gelombang seismik refraksi merambat paling
cepat dibandingkan dengan gelombang lainnya kecuali pada jarak (offset)
yang relatif dekat sehingga yang dibutuhkan adalah waktu pertama 16 kali gelombang diterima
oleh setiap geophone. Kecepatan gelombang P lebih besar dibandingkan
dengan kecepatan gelombang S sehingga waktu datang gelombang P yang digunakan
dalam perhitungan metode ini. Parameter jarak dan waktu penjalaran gelombang
dihubungkan dengan cepat rambat gelombang dalam medium. Besarnya kecepatan
rambat gelombang tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada
dalam material yang dikenal sebagai parameter elastisitas.
Prinsip utama metode refraksi adalah
penerapan waktu tiba pertama gelombang baik langsung maupun gelombang refraksi.
Mengingat kecepatan gelombang P lebih besar daripada gelombang S maka kita
hanya memperhatikan gelombang P.
Kanao et al (2012) menentukan
kecepatan gelombang P untuk mengetahui struktur dari permukaan dan bawah
permukaan bumi sehingga menunjukkan tiap lapisan dengan analisis penjalaran
waktu gelombang seismik. Topografi bedrock dikhususkan untuk struktur
lereng yang curam dianalisis dari profil seismik.
Sedangkan pada tahap pengolahan data
seismik refraksi terdapat pula beberapa metode yaitu metode T-X yang terdiri
dari Intercept Time Method (ITM) dan Critical Distance Method (CDM),
metode Delay Time, metode ABC, metode plus-minus, metode Generalized
Reciprocal Method (GRM), metode Hagiwara, dan metode Matsuda.
Adapun keunggulan metode seismik
refraksi antara lain sebagai berikut.
1.
Pengamatan refraksi membutuhkan
lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif murah dalam pengambilan
datanya .
2.
Prosessing refraksi relatif
simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal first berak
yang dibaca.
3.
Akuisisi data seismik refraksi dan lokasi yang
cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit
dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
Sedangkan kelemahan metode seismik refraksi antara lain sebagai
berikut.
1.
Dalam pengukuran yang
regional, seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.
2.
Seismik bias hanya bekerja
jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.
3.
Seismik bias biasanya
diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki
dip dan topografi.
No comments:
Post a Comment